Minggu, 29 April 2012

PROMOTION IN MY DORM



Welcome to the southern city tangerang precisely in pondok cabe are also welcome at the dormitory widya puri (WP) is a high school campus is located in front of the sahid of tourism. Here I will promote my dorm the first I will explain this dorm from the front, in front of him as we can see there is also a fish pond and also has a unique architecture in the God is indeedmost people assume that dorm is less comfortable place to live because most people look at this dorm is less clean and well groomed and well less than clean but if you ask me this comfortable dorm and also lived for a break. as I have this dorm nice place to live even when learning is also no fuss and bother when we learn and take a rest in house. 

 Dorm rooms and there are 15 rooms of which there is a decent place that does not deserve 10 and there are 5 rooms occupied. In the room there are also several facilities are such as cabinets,mattresses, desks and others.the price one room for one person is 300,000 rupiah / month and rates for 2 people is 500,000 rupiah /month. each room has 2 windows and also pentilasi on it to always go into the room air and also replace the existing air in it, for there are in dorm bathrooms 5 bathrooms while also in dorm there are also other facilities such as television, living room, kitchen, cooking appliances such as gas stoves, sangku, glasses, plates, spoon,knife and spoon cooking besides dorm also provide hot water directly out of the taps that are used at the time to wash.

 This is dorm also contained one of the guards as well as cleaning and dorm on the day of week or even every day of holiday dorm guards were always clean and tidy up the existing items so that the dorm it looks neat, clean and comfortable to live here. for laundry garments, home also provides a place for a clotheslineon in the floor 2 and also has a place large enough for the clothes horse.

Senin, 23 April 2012

Taman Nasional Way Kambas



Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di kecamatan labuhan ratu lampung timur, Indonesia. Merupakan salah satu cagar alam tertua di Indonesia yang menempati  lahan seluas 1.300 km² berupa  dataran rendah di sekitar Sungai Way Kambas di pantai timur Lampung. Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Di lebatnya taman nasional ini, ada sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranensis) menjadikan hutan ini sebagai rumah mereka. Gajah Sumatera adalah salah satu dari tiga subspesies yang diakui sebagai gajah asia dan asli Pulau Sumatera. Secara umum, gajah asia lebih kecil dibandingkan dengan gajah afrika. Gajah sumatera merupakan gajah terkecil dari gajah-gajah yang ada di  Asia dengan ketinggian bahu berkisar antara 2 dan 3,2 m. Gajah liar di Sumatera dahulu dapat ditemukan di 8 propinsi di Pulau Sumatera. Namun, karena kepadatan pemukiman dan menyusutnya vegetasi hutan hujan tropis telah menyulitkan untuk memperkirakan jumlah mereka.
Di Way Kambas juga tedapat International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah.Selain di Way Kambas, sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) juga bisa ditemui di Minas, Riau. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang hidup di kawasan ini semakin berkurang jumlahnya. Tahun 1978 Taman Nasional Way Kambas diusulkan menjadi  taman nasional dengan surat keputusan sementara tahun 1989 dan surat keputusan akhir tahun 1997. Sementara Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas resmi didirikan tahun 1985. Lokasinya terletak 9 km dari pintu masuk taman Plang Ijo. Pusat pelatihan gajah ini didirikan untuk  melindungi keberadaan gajah dan menciptakan keuntungan antara gajah dan manusia. dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya. Gajah di Sumatera dulunya digunakan oleh kerajaan yang memerintah di Sumatera untuk kendaraan berperang dan keperluan upacara.

Di Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas, Anda dapat melihat gajah melakukan berbagai tugas seperti mengangkut kayu  atau membajak sawah. Mereka juga dapat melakukan aktivitas unik seperti bermain sepak bola dan pertunjukan menghibur lainnya.



Flora dan Fauna 
Di dalam taman ini juga terdapat Sumatra Rhino Sanctuary (SRS), dimana badak-badak dikenalkan dengan alam sekitarnya dengan harapan penangkaran yang dilakukan berjalan sukses. Pusat penangkaran didirikan tahun 1995, meliputi lahan seluas 100 hektar yang dijadikan tempat  pelestarian, penelitian dan pendidikan. Di tempat penangkaran ini terdapat lima badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis) yang masing-masing diberi nama Rosa, Ratu, Bina, Torgamba, dan Andalas  yang bertindak sebagai duta untuk badak-badak liar lainya. Mereka juga dijadikan sebagai spesimen untuk pendidikan dan pelestarian badak Sumatra.

Mamalia lainnya yang hidup di taman nasional ini antara lain: badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster). berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.




Taman Nasional Way Kambas juga perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Kawasan ini terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar dan hutan payau/pantai dengan jenis floranya yaitu: Api-api (Avicenia marina), Pidada (Sonneratia sp.), Nipah (Nypa fructicans), gelam (Melaleuca leucadendron), Salam (Eugenia polyantha), Rawang (Glocchidion boornensis), Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Pandan (Pandanus sp.), Puspa (Schima walichii), Meranti (Shorea sp.), Minyak (Diptorecapus gracilis), Merbau (Instsia sp.), Pulai (Alstonia angustiloba), Bayur (Pterospermum javanicum), Keruing (Dipterocarpus sp.), Laban (Vitex pubescens) dan lain-lain.

bunga puspa

tanaman pidada


Lokasi/obyek yang menarik:
Musim kunjungan terbaik pada bulan Juli sampai dengan bulan September. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
Pusat Latihan Gajah (PLG) Karangsari
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) terletak 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo didirikan pada tahun 1985 dan telah menghasilkan sekitar 290 ekor gajah yang terlatih. Gajah-gajah dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada Pusat Latihan Gajah tersebut dapat disaksikan Pelatih dan mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah yang sangat luar biasa (main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya). 

Way Kambas, untuk kegiatan berkemah.
Way Kanan, untuk kegiatan Penelitian dan penangkaran Badak Sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.
Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas, untuk kegiatan menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), pdang rumput dan hutan mangrove.

Cara Pencapaian Lokasi
Bandarlampung - Metro - Way Jepara (112 Km), menggunakan mobil + 2 jam.
Branti - Metro - Way Jepara (100 Km),menggunakan mobil + 1.30 jam.
Bakauheni - Panjang - Sribawono - Way Jepara (170 Km), menggunakan mobil + 3 jam.
Bakauheni - Labuan Meringgai - Way Kambas, menggunakan mobil + 2jam.
Way Jepara - Pusat Latihan Gajah, menggunakan mobil + 20 menit.
Jakarta - Labuan Meringgai (kapal motor) dilanjutkan dengan kendaraan darat ke Way Jepara + 45 menit.
Informasi lainnya
Alamat Kantor:
Jl. Raya Way Jepara, Labuan ratu Lama, Lampung, Telp. (0725) 44220.

Selasa, 17 April 2012

Pembinaan dan Pengembangan Daerah Wisata

KOMENTAR ECOTOURISM

1. Bagaimanakah cara mengembangkan daerah wisata saat ini dengan keadaan indonesia yang sekarang ini selalu mengalami bencana alam seperti banjir dan longsor di beberapa daerah?

Answer: didaerah daerah diindonesia memang masih banyak terdapat daerah wisata yang masih kurang terawat dan dijaga kelestariannya,kebersihannya maupun pengembangannya dan cara mengembangkan daerah wisata tersebut adalah kita sebagai warga negara indonesia kita dapat membuat atau membuka daerah-daerah wisata yang unik yang dapat menarik perhatian dari pengunjung/wisatawan selain itu kita juga dapat memberikan informasi tentang objek wisata tersebut kepada pengunjung/wisatawan. pengembangan wisata juga memberikan dampak pemerataan pembangunan hingga tingkat pariwisata yang diinginkan dan mengangkat tingkat perekonomian masyarakat. pengembangan wisata diindonesia juga bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan sehingga masyarakat dengan kebudayaanya tidak hanya menjadi objek pariwisata melainkan dengan pembangunan wisata masyarakat yang harus sadar dan mau memperbaiki dirinya mempergunakan kepariwisataan sebagai alat untuk hidup baik itu untuk peningkatan kesejahteraan, maupun pelestarian nilai-nilai,budaya dan adat.kita juga mengetahui bahwa saat ini indonesia sering dilanda bencana alam oleh karena itu kita juga harus menjaga kelestarian alam indonesia tidak boleh menebang pohon-pohon yang ada dan sebaiknya kita menanam pohon-pohon untuk penghijauan(reboisasi) serta berguna untuk anak cucu kita nanti. Yang penting cara mengembangkan pariwisata diindonesia adalah dengan cara banyak-banyak mengucapkan kata kata wisata, seolah-olah itu sudah siap menjadi wisata diindonesia. menyampaikan tantangan yang paling besar dalam pengembangan wisata adalah prilaku masyarakat dalam pengimplementasian Sapta Pesona pariwisata salah satu contohnya adalah dalam hal kebersihandan kerawatannya.

2.Apa tujuan dari perluasan daerah tujuan wisata?

Answer: Tujuan dari perluasaan daerah wisata adalah untuk lebih mudah mengembangkan tujuan wisata yang ada didaerah tersebut Selain itu juga untuk mendorong peningkatan industri pariwisata yang ada di daerah tersebut.dan perluasan daerah wisata juga bertujuan untuk lebih mudah mempromosikan daerah wisata tersebut kepada wisatawan domestik maupun kepada wisatawan mancanegara. Selain itu pemerintah juga harus mendukung dari sisi peningkatan infrastruktur penunjang pariwisata dengan memberi perhatian khusus dan dana untuk perluasan daerah tujuan wisata tersebut. 

3.Taman Nasional Gunung Salak adalah salah satu suaka di Indonesia, sama seperti Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas Jawa Barat, tetapi kebanyakan orang lebih memilih Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas. 

Answer: Kenapa kebanyakan orang memilih untuk berwisata ke gunung gede dari pada gunung salak karena selain gunung Gede jika dipandang sangatlah indah daripada gunung salak dan juga memiliki kawasan yang salah satunya yang paling kaya jenis flora di Indonesia bahkan juga di kawasan malaysia.selain itu juga akses untuk menuju gunung gede sangatlah mudah untuk dilalui dan gunung gede juga sangat sesuai untuk rekreasi keluarga.digunung gede juga terdapat pusat pendidikan konservasi alam bodogol dengan jembatan kanopi sepanjang 400m memiliki daya tarik bagi pengunjung dan masyarakat umum yang ingin berekreasi dengan merasakan keindahan hutan tropis.di gunung gede ini juga mempunyai tempat untuk kemping yang cocok bagi keluarga,anak sekolah dan kelompok-kelompok pecinta alam. Gunung gede juga mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama. Gunung Gede juga terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).selain itu juga gunung gede mempunyai beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.

4.Apakah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas mempunyai kelebihan  dariTaman Nasional Gunung Salak.

Answer: iya memang gunung Gede mempunyai kelebihan dari pada gunung salak yaitu gunung gede adalah satu-satunya gunung yang paling sering di daki di Indonesia, kurang lebih 50.000 pendaki per tahun, meskipun peraturan dibuat seketat mungkin. Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas.akses untuk menuju kesana juga sangat mudah bisa dengan menggunakan sepeda/motor atau jenis kendaraan lainnya. Gunung Gede juga terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).selain itu juga gunung gede mempunyai beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.

5.Bagaimana cara mengembangkan daerah Taman Nasional Gunung Salak pada saat kondisi seperti ini yg dimana sering terjadi bencana alam 

Answer: ya memang akhir-akhir ini sering kita dengar bahwa diindonesia itu sering terjadi banjir,longsor maupun bencana alam lainnya oleh karena  itu kita harus selalu menjaga dan melestarikan hutan diindonesia tercinta ini dan juga merawatnya dengan sepenuh hati dan juga ikhlas.Dan cara mengembangkan taman nasional gunung salak adalah dengan mempromosikan taman nasional gunung salak tersebut kepada pengunjung/wisatawan baik itu WISNU maupun WISMAN,mempromosikannya bisa melalui brosure,radio,televisi,majalah,koran maupun melalui jaringan internet.dan setelah dipromosikan otomatis para pengunjung mengetahuinya dan mereka ingin kesana untuk berekreasi maupun hanya sekedar melihat secara langsung bagaimana bentuk taman nasional gunung salak tersebut.dan pemerintah juga dapat ikut berpartisipasi dalam mengelola maupun mengembangkan pariwisata khususnya taman nasional gunung salak ini dan pemerintah juga harus mengikut sertakan dalam memperluaskan objek wisata taman nasional gunung salak ini.

6.Bagaimana peran masyarakat dan pemda setempat dalam mengembangkan daerah Taman Nasional Gunung Salak untuk kedepannya?

Answer:peran masyarakat setempat untuk kedepanya adalah masyarakat dan pemda setempat harus bisa bekerja sama dalam membangun dan juga menjaga taman nasional gunung salak dan mereka juga harus bisa mengajak masyarakat dan juga para pengunjung untuk dapat menjaga keanekaragaman satwa-satwa maupun tumbuhan yang ada didalam taman nasional gunung salak itu,masyarakat ataupun pemda setempat juga harus bisa menampilkan karakter yang unik dan juga beda dari taman wisata lainnya.masyarakat disekitar gunung salak juga harus bisa mempromosikan dan juga memberikan informasi tentang gunung salak tersebut kepada pengunjung/wisatawan yang berkunjung dengan ciri khasnya masing-masing,dan juga mereka bisa memperkenalkan satwa-satwa yang ada didalam gunung salak tersebut.selain menyampaikan informasi secara langsung kepada pengunjung pemda setempat juga dapat mempromosikannya lewat media-media yang lain seperti:majalah,koran,brosur,radio,televisi,maupun internet.

Minggu, 08 April 2012

Taman Suaka Margasatwa Muara Angke


 Taman suakamargasatwa Muara Angke adalah sebuah kawasan konservasi di wilayah hutan bakau (mangrove) di pesisir utara Jakarta.Kawasan yang berdampingan dengan Perumahan Pantai Indah Kapuk ini, hanya dibatasi Kali Angke dengan permukiman nelayan Muara Angke. Pada sisi utara KKMA terdapat hutan lindung Angke Kapuk yang berada di dalam wewenang Dinas Kehutanan DKI Jakarta. Menurut Alwi Shahab salah seorang penulis dan budayawan Betawi. Menurutnya, kata "angke" berasal dari bahasa Hokkian, yakni "ang" yang berarti merah dan "ke" yang berarti sungai atau kali. Hal ini terkait dengan kejadian tahun 1740, saat Belanda membantai 10.000 orang Tionghoa di Glodok, yang membuat warna air Kali Angke yang semula jernih menjadi merah bercampur darah.
Semula SMMA ditetapkan sebagai cagar alam oleh pemerintah Pada jaman dahulu pada tanggal 17 Juni 1939, dengan luas awal 15,04 ha. Kemudian kawasan ini diperluas sehingga pada sekitar tahun 1960-an tercatat memiliki luas 1.344,62 ha. Dengan meningkatnya tekanan dan kerusakan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kawasan Muara Angke, sebagian wilayah cagar alam ini kemudian menjadi rusak. Sehingga, setelah 60 tahun menyandang status sebagai cagar alam, pada tahun 1998 Pemerintah mengubah status kawasan ini menjadi suaka margasatwa untuk merehabilitasinya. Sebagian besar telah berubah menjadi rawa terbuka yang ditumbuhi rumput-rumputan, gelagah (Saccharum spontaneum) dan eceng gondok (Eichchornia crassipes). Di kawasan Konservasi muara angke ini juga terdapat jembatan kayu sepanjang 843 meter yangTercatat sekitar 30 jenis tumbuhan dan 11 di antaranya adalah jenis pohon, yang hidup di SMMA. Pohon-pohon mangrove itu di antaranya adalah jenis-jenis bakau (Rhizophora mucronataR. apiculata), api-api (Avicennia spp.), pidada (Sonneratia caseolaris), dan kayu buta-buta (Excoecaria agallocha). Beberapa jenis tumbuhan asosiasi bakau juga dapat ditemukan di kawasan ini seperti ketapang (Terminalia catappa) dan nipah (Nypa fruticans).Selain jenis-jenis di atas, terdapat pula beberapa jenis pohon yang ditanam untuk reboisasi. Misalnya asam Jawa (Tamarindus indica), bintaro (Cerbera manghas), kormis (Acacia auriculiformis), nyamplung (Calophyllum inophyllum), tanjang (Bruguiera gymnorrhiza), dan waru laut (Hibiscus tiliaceus).
Keanekaragaman Satwa
MONYET

MONYET
SMMA merupakan tempat tinggal aneka jenis burung dan berbagai satwa lain yang telah sulit ditemukan di wilayah Jakarta. Jakarta Green Monster mencatat seluruhnya ada 91 jenis burung, yakni 28 jenis burung air dan 63 jenis burung hutan, yang hidup di wilayah ini. Sekitar 17 jenis di antaranya adalah jenis burung yang dilindungi.
REMETUK LAUT

BANGAU

BANGAU BLUWOK

Jenis burung yang sering dijumpai antara lain adalah pecuk-padi kecil (Phalacrocorax niger), cangak (Ardeola spp.), kuntul (Egretta spp.), kareo padi (Amaurornis phoenicurus), mandar batu (Gallinula chloropus), betet biasa (Psittacula alexandri),merbah cerukcuk (Pycnonotos goiavier), kipasan belang (Rhipidura javanica), remetuk laut (Gerygone sulphurea) dan lain-lain. Beberapa di antaranya merupakan burung khas hutan bakau seperti halnya sikatan bakau (Cyornis rufigastra). Selain itu, SMMA juga menjadi rumah bagi perenjak Jawa (Prinia familiaris). SMMA juga dihuni oleh beberapa jenis burung endemik, yang hanya ada di Pulau Jawa. Misalnya cerek Jawa (Charadrius javanicus) dan bubut Jawa (Centropus nigrorufus). Bubut Jawa diketahui sebagai salah satu spesies terancam punah di dunia, dengan penyebaran terbatas di beberapa tempat saja termasuk di SMMA. Burung terancam punah lainnya yang menghuni kawasan ini ialah bangau bluwok (Mycteria cinerea). 
PIDADA

Di Pulau Jawa bangau jenis ini diketahui hanya berbiak di Pulau Rambut yang terletak tidak jauh dari Muara Angke.Selain itu juga di SMMA juga masih dijumpai kelompok-kelompok liar monyet kra atau juga biasa disebut monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Mereka hidup berkelompok hingga belasan ekor yang terdiri dari beberapa jantan dan betina. Makanan utamanya ialah dedaunan muda dan buah-buahan hutan bakau seperti buah pidada (Sonneratia caseolaris). Monyet ekor panjang memiliki peranan yang penting di dalam Suaka Margasatwa Muara Angke, karena membantu penyebaran biji-bijian tumbuhan hutan. Biji-biji yang tak dapat dicerna itu akan dikeluarkan kembali bersama dengan fesesnya.Jenis mamalia lain yang dapat ditemukan di SMMA akan tetapi jarang terlihat adalah berang-berang cakar-kecil (Aonyx cinerea). Karnivora kecil pemakan ikan dan aneka hewan air ini terutama aktif di malam hari nokturnal.SMMA juga menjadi tempat hidup berbagai spesies reptilia seperti biawak air (Varanus salvator), ular sanca kembang (Python reticulatus),ular kobra Jawa (Naja sputatrix), ular welang (Bungarus fasciatus), ular kadut belang (Homalopsis buccata),ular cincin mas (Boiga dendrophila),ular pucuk (Ahaetula prasina) dan ular bakau(Cerberus rhynchops). Menurut informasi dari warga sekitar, di SMMA masih ditemukan pula jenis buaya muara (Crocodylus porosus).
KOMENTAR SAYA:
Kita dapat menikmati pesona alam hutan tak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota Ternyata di Jakarta pun kita bisa menikmatinya. Kita bisa mengunjungi Taman Margasatwa Muara Angke. Kawasan ini berada persis di seberang komplek Ruko Niaga Mediterania, pantai indah kapuk.Menurut saya kawasan konservasi muara angke ini sangat menarik untuk dikunjungi oleh semua orang baik anak-anak maupun orang dewasa sekalipun selain kita dapat melihat secara langsung bagaimana keadaan alam disana dan berbagai jenis mahluk hidup yang dapat kita lihat secara langsung Kawasan Margasatwa ini memang satu-satunya kawasan konservasi di Jakarta sekaligus yang terkecil di Indonesia. Selain itu kita juga dapat mengajak teman-teman kita maupun anak-anak lainnya untuk dapat mengenal dan memahami pentingnya kelestarian/konservasi alam sehingga dengan sendirinya akan timbul kesadaran, pola pikir dan sikap/tindakan positif terhadap alam. di masa yang akan datang orang-orang yang akan menjadi pemimpin bangsa harus mempunyai keberanian, bertangggung jawab, menjunjung tinggi nilai etika dan mempunyai visi yang berwawasan lingkungan serta juga menjaga lingkungan disekitarnya untuk kepentingan bersama.Bila kita ingin mengunjungi kawasan ini, kita terlebih dahulu harus mendapat izin dari Kantor Balai Konservasi sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.
Menjelajah hutan Bakau bisa dilakukan dengan menikmati keanekaragaman hayati di dalamnya, sebetulnya bisa saja menjadi paket ekowisata yang sangat menarik. Berjalan di atas Hutan Mangrove. Ataupun menaiki perahu bermesin. Melihat binatang dari dekat sambil diterangkan berbagai pengetahuan tentang hewan, lingkungan dan ekosistemnya. Hal ini akan menjadi edukasi kepada kita atau juga pengunjung sehingga kesadaran kelestarian lingkungan mahluk hidup didalamnya akan cepat disadari.Tentunya lapangan kerja sebagai pelaku wisata semakin terbuka.jadi saya berharap kepada masyarakat indonesia agar selalu mencintai lingkungan karena lingkungan itu sangat penting untuk kita jaga dan juga memberikan bekal untuk anak cucu kita nanti.
“saya rasa cukup sekian komentar dari saya mudah-udahan bermanfaat bagi kita semua lebih dan kurang saya mohon maaf karena manusia tidak ada yang sempurna kecuali yang menciptakan kita sendiri”